Blog

Siapa tak tahu oat milk atau susu yang terbuat dari gandum (oat)? Minuman berbasis nabati yang sedang naik daun ini tak hanya mudah dibuat sendiri di rumah, tetapi juga memiliki aneka manfaat, lho! Semua susu yang vegan friendly memang menyehatkan dan memiliki kandungan vitamin serta mineral untuk asupan harian tubuh. Rasanya pun jauh lebih lezat dari pada susu hewani. Kalau begitu, apa saja sih manfaat meminum oat milk? Apa benar manfaatnya sangat spektakuler untuk tubuh dan lingkungan?

View this post on Instagram

A post shared by Oatly (@oatly) on Apr 2, 2020 at 7:40am PDT

Tenang saja, Plantful sudah merangkum 5 manfaat meminum oat milk yang barangkali belum kamu ketahui. Check it out!

Baik untuk lingkungan!
Dibandingkan susu kacang kedelai, oat milk ternyata lebih ramah lingkungan karena dalam proses pembuatannya tidak menghabiskan banyak air. Pada proses penanamannya pun, setengah kilo gandum hanya menghabiskan sekitar 290 galon air sedangkan setengah kilo kacang almond membutuhkan 1929 galon air.

View this post on Instagram

A post shared by Sunshine and Showers (@_sunshine_and_showers) on Jul 5, 2020 at 5:27am PDT

Cocok bagi penderita alergi!
Mencari susu alternatif memang sulit terutama bagi kalian yang mengidap intoleransi laktosa. Susu yang terbuat dari kacang bisa jadi substitusi, namun bagaimana kalau kamu juga alergi terhadap kacang? Tentu saja, oat milk to the rescue!

Vitamin yang melebihi susu sapi
Tahu gak kalau oat milk mengandung vitamin B2 yang jauh lebih banyak ketimbang susu sapi. Oat milk juga mengandung serat, walau saat diproses kandungan serat gandum berkurang, tetapi tetap saja masih cukup untuk memenuhi kebutuhan serat harian tubuh. Masih ragu sama oat milk?

View this post on Instagram

A post shared by HANA

@lizzo

Here’s another what I eat in a day vid— this time raw vegan!

♬ Backyard Boy - Claire Rosinkranz

Joaquin Phoenix pantas menyandang predikat tokoh vegan paling menginspirasi karena kiprahnya dalam membela hak asasi hewan tidak dimulai pada setahun dua tahun lalu, melainkan sejak Ia masih belia.

Sumber : www.peta.org

Aktor kawakan kelahiran 1974 ini sudah menjadi vegan penuh waktu sejak berusia tiga tahun. Kala itu Phoenix sekeluarga berada di atas kapal menuju Miami. Joaquin dan saudaranya menyaksikan bagaimana para nelayan menangkap ikan dengan cara yang brutal. Joaquin dan saudaranya dengan sekejap menyatakan bahwa mereka tak akan lagi mengonsumsi daging hewani.

“I don’t know how to explain it. I think it made me distrustful, and angry, and frightened of humans, humanity. I just thought it was such a gross abuse of power in a way. I think that during that moment we knew that we were not going to eat meat anymore. “

Ungkap Joaquin dalam wawancara bersama Collider pada 2018 lalu. Keluarganya mendukung keputusan Joaquin dan ikut serta menjadi vegan penuh waktu. Kini Joaquin bersanding dengan Rooney Mara yang tengah mengandung anak pertama mereka juga telah lama menjadi vegan. Bersama-sama keduanya terus menyuarakan hak asasi hewan di setiap kesempatan.

Di tahun 2019, Joaquin meraih penghargaan PETA’s person of the year karena jasanya di bidang animal rights activism. Ingrid Newkirk, pendiri organisasi PETA menyatakan bahwa Joaquin pantas menerima penghargaan itu karena Ia tak pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk berbicara mengenai veganisme, krisis global dan hak hewan di setiap spotlight.

Tak hanya berbicara saja, Joaquin juga turut serta dalam berbagai aksi menolak penyiksaan terhadap hewan. Ia juga sering kali mengikuti aksi membebaskan hewan-hewan di peternakan dan membuat film dokumenter tentang kebobrokan industri dairy farm. Di tengah penantian anak pertama mereka, Joaquin dan Rooney kini sedang memproduksi film dokumenter berjudul The End of Medicine yang disutradarai oleh Alex Lockwood. Dokumenter ini akan berfokus pada hubungan industri peternakan dengan pandemi, baik yang saat ini sedang terjadi maupun pandemi-pandemi yang bisa saja akan terjadi di masa depan.

“We hope that The End of Medicine is an eye-opening call to action and ignites a spark of willingness to change our habits. The science is irrefutable,” “Modern animal agriculture will continue to make us sick if we don’t radically change our patterns of consumption.” Ujar Joaquin dan Rooney.

Sumber thumbnail : www.twitter.com/PETA

PLANTFUL

Kesuksesan Fenty Beauty tak membuat Rihanna berhenti berinovasi dengan kreativitasnya. Pada 31 Juli mendatang, Rihanna akan meluncurkan Fenty Skin di bawah naungan merk dagang FENTY yang akan fokus memproduksi aneka ragam skin care. Kabar baiknya, Fenty Skin akan meluncurkan produk berbasis nabati yang ramah vegan.

View this post on Instagram

A post shared by FENTY SKIN (@fentyskin) on Jul 27, 2020 at 4:42pm PDT

Tak hanya bahan-bahan skin care yang berbasis vegan, Rihanna pun menyatakan bahwa packaging yang digunakan Fenty Skin juga ramah lingkungan.

View this post on Instagram

A post shared by FENTY SKIN (@fentyskin) on Jul 28, 2020 at 11:45pm PDT

Pada awal tahun 2020, Rihanna menerima penghargaan Compassion in Fashion dari organisasi PETA atas produk faux leather fesyennya.

She proves that #VeganFashion can make you shine bright like a diamond!

PETA is awarding @rihanna the Compassion in Fashion award for her JAW-DROPPING leather-free @FentyOfficial capsule collection! https://t.co/0FJRTkCr0a pic.twitter.com/ruuj8fXG8f

— PETA (@peta) April 9, 2020

PETA mengapresiasi Rihanna atas kegigihannya untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungan dan membela hak hewani melalui mode.

Sumber thumbnail : www.instagram.com/FentySkin

PLANTFUL

Pada Maret lalu, perusahaan asal Swiss yang telah memproduksi aneka panganan dan minuman berbasis hewani selama puluhan tahun itu untuk pertama kalinya meluncurkan produk milo cokelat vegan di Australia. Milo merupakan minuman malt berupa susu bubuk yang dijual dalam kemasan. Nestlé mengganti susu dengan kacang kedelai dan gandum bubuk sehingga para vegan juga bisa menikmati milo. Produk ini digadang-gadangkan mengandung gula yang rendah namun rasanya tetap nikmat seperti milo biasa.

View this post on Instagram

A post shared by Nestlé (@nestle) on Mar 10, 2020 at 9:52am PDT

Nestlé memang sudah menggandeng pemasok bahan-bahan berbasis nabati dari Kanada, Burcon dan Merit Functional Foods. Kerja sama ini menunjukkan komitmen Nestlé untuk terus berinovasi dalam produksi makanan dan minuman ramah vegan. Bahkan pada tahun 2019, Nestlé memutuskan untuk tidak lagi menjual es krim non vegan di Amerika dan menjual perusahaan es krim naungannya ke perusahaan Froneri.

View this post on Instagram

A post shared by Garden Gourmet (@garden_gourmet_nl) on Apr 27, 2019 at 2:00am PDT

Nestlé sendiri telah mengeluarkan produk vegan friendly lain seperti awesome burger dari Garden Gourmet yang merupakan meatless patty untuk burger, protein bars vegan dari YES! Snacks, dan baru-baru ini, Nestlé akan meluncurkan produk kental manis Carnation berbasis nabati. Kental manis ini terbuat dari tepung gandum dan beras dan akan diluncurkan pada September 2020 di Britania Raya.

Sumber : www.foodbev.com

Perusahaan besar yang sedang berlomba-lomba meluncurkan produk vegan tentunya menjadi kabar baik untuk kita semua. Merubah pola hidup ke vegan pun tak lagi sulit karena kini bahan-bahan pengganti sudah tersedia. Hanya saja kita harus tetap menjaga konsumsi sehingga tak membeli sesuatu yang berlebihan hingga terbuang. Karena menjadi vegan tak hanya pada mengubah pola makan tetapi juga mengubah pola hidup.

PLANTFUL

Bentuk daunnya unik, mudah ditemui di lingkungan tempat tinggal kita dan telah dinyatakan sebagai salah satu superfood karena manfaatnya yang sangat baik untuk tubuh. Bukan, bukan kale, tetapi daun kelor atau moringa.

Daun kelor dapat ditemui di negara-negara tropis dan subtropis sehingga sangat mudah bagi kita yang tinggal di Indonesia untuk mengakses superfood satu-satu ini. Studi menyatakan bahwa daun kelor kandungan nutrisi tinggi sehingga sangat baik untuk digunakan dalam pembuatan obat farmasi. Belum lagi setiap bagian dari tumbuhan kelor yang memiliki aneka vitamin, mineral, dan menjadi salah satu sumber protein terbaik.

View this post on Instagram

A post shared by harnina ika (@harninaika) on Mar 22, 2020 at 4:41am PDT

Tak hanya berhenti di situ saja, konsumsi daun kelor juga dapat menurunkan kadar gula darah (tidak dengan versi bubuk), sumber antioksidan serta anti inflamasi. Dalam studi yang dipublikasikan pada tahun 2016 lalu juga menyatakan bahwa meminum suplemen dengan kandungan biji daun kelor seberat 750 mg setiap hari selama delapan minggu dapat memperbaiki fungsi diastolik jantung.

Ibu hamil dan menyusui tidak disarankan untuk mengonsumsi daun kelor karena dapat menyebabkan buang air kecil berlebihan, namun tetap berkonsultasi pada dokter untuk mengetahui informasi lebih lanjut.

Lalu bagaimana sih caranya menambahkan daun kelor segar dalam hidangan sehari-hari? Sulitkah?

View this post on Instagram

A post shared by Little Green Dot (@littlegreendot) on Jul 13, 2020 at 10:25am PDT

Tentu saja tidak, kamu bisa membuat sayur bening dengan daun kelor yang mirip dengan sayur bayam. Atau menambahkannya dalam hidangan sop sayur. Dijadikan pecel sebagai pengganti kangkung juga bisa, lho!

Kalau kamu tidak terlalu suka mengonsumsinya secara utuh, tambahkan saja bubuk daun kelor pada air putih atau smoothie pagimu. Yang penting jangan melewatkan daun kelor dalam daftar superfoodmu, ya! Harganya pun jauh lebih terjangkau dari superfood lainya.

Sumber studi : 

http://journal.waocp.org/?sid=Entrez:PubMed&id=pmid:25374169&key=2014.15.20.8571

https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/ptr.2023

https://www.everydayhealth.com/diet-nutrition/diet/science-backed-health-benefits-moringa-powder/

PLANTFUL